Senin, 08 Oktober 2012

Ini Dia Kecemasan Terbesar Pasar Minyak Di Asia!

SINGAPURA, Suarapos.blogspot.com l Berita Ekonomi Pasar minyak di Asia, yang merupakan negara konsumen minyak dengan pertumbuhan terpesat, akan menghadapi risiko besar yang harus segera diselesaikan terkait masalah cadangan minyak.
Menurut Chatham House, risiko tersebut  adalah kemampuan dalam mengatur cadangan minyak yang strategis. 

Lembaga penelitian tersebut dalam hasil laporannya hari ini menjelaskan, defisit minyak Asia atau jumlah minyak yang harus diimpor, akan melonjak hingga 67% menjadi 37 juta barel per hari pada 2030 mendatang. Angka tersebut naik tajam dibanding tahun 2010 yang hanya mencapai 18 juta barel per hari. 

Sekadar tambahan informasi, berdasarkan data yang dirilis BP Plc, kawasan Asia membeli 14,3 juta barel per hari dari Timur Tengah pada 2010 atau 57% dari total keseluruhan pembelian. 

Mayoritas negara-negara Asia, kecuali Jepang dan Korea Selatan, bukan merupakan bagian dari International Energy Agency (IEA), di mana anggotanya harus menjaga cadangan minyak setara dengan 90 hari dari impor.
Berdasarkan estimasi IEA, China sudah memulai untuk membangun cadangan strategis minyak pada 2001 dan pada akhir 2010, cadangan minyak yang tersedia mencapai 103 juta barel. Di sisi lain, tidak ada mekanisme untuk menjaga cadangan minyak ini dalam sistem bersama global atau regional. 

"Terganggunya suplai minyak dari Timur Tengah akan menyebabkan kompetisi bebas untuk minyak yang tersedia di belahan bumi Asia.
Ekuitas di perusahaan Asia dan China di negara-negara penghasil minyak belum digunakan untuk keamanan cadangan atau pasokan," 

Artikel Terbaru