SINGAPURA,
Suarapos.blogspot.com l Fiskal & Moneter - Banyak
jutawan yang jatuh miskin pada tahun lalu. Namun yang dialami seorang miliuner tak
seburuk para jutawan. Mereka menggunakan tim andal untuk menaikkan kelolaan
uang di pasar. Riset yang dirilis Wealth-X Senin ini menyatakan, gejolak
ekonomi yang melanda para miliuner lebih rendah.
Jajaran orang kaya dengan
kepemilikan harta rata-rata 30 juta dollar AS naik tipis menjadi 187.380. Namun
total kekayaan mereka turun 1,8 persen menjadi 25,8 triliun dollar AS. Jumlah
ini jauh lebih besar bahkan jika kekayaan ekonomi China dan Amerika Serikat
(AS) disatukan.
Yang paling terpukul oleh situasi ekonomi
saat ini adalah mereka dengan kekayaan 200 juta dollar AS hingga 499 juta
dollar AS. Jumlah orang tajir kelompok ini jatuh 9,9 persen dan kekayaan mereka
menyusut 11,4 persen. Laporan ini disusun oleh World Ultra Wealth Report menggunakan
data terakhir 31 juli 2012.
Meski krisis berkecamuk di sana sini, yang
mengejutkan adalah, jumlah miliuner di dunia justru naik 9,4 persen menjadi
2.160 orang. Kekayaan mereka juga tumbuh pesat yakni 14 persen menjadi 6,2
triliun dollar AS.
Apa yang membuat miliuner makin kaya?
"Mereka memiliki lebih banyak
kesempatan mendapatkan saran dari penasihat investasi. Mereka juga pasti
mendapat perhatian besar dari perbankan," papar Mykolas Rambus, CEO
Wealth-X.
Saat Amerika dan Eropa berjuang mengalahkan penyebaran resesi,
sebagian dari miliuner ini beralih investasi dari yang semula berbau spekulasi
ke sektor riil yaitu berupa perusahaan swasta yang bergerak di sektor komoditas
dan properti.
Yang perlu dicermati dari semua ini, meski
digadang-gadang memiliki pertumbuhan ekonomi yang fantastis dan cenderung tahan
dari imbas krisis, kawasan Asia justru mencatatkan kinerja paling jeblok. Kekayaan
di Asia mundur 6,8 persen menjadi 6,25 triliun dollar AS karena pasar ekuitas
yang melemah diiringi berkurangnya permintaan ekspor.
Meski
turun, kekayaan di Asia menurut Wealth X tak bisa
diabaikan. Jepang , China dan India yang merupakan rumah
bagi 75 persen ultra high net worth (UHNW) menjadi negara dengan
penyumbang terbesar penurunan tersebut.
"Tapi,
jumlah kekayaan UHNW Asia diperkirakan akan melampaui kekayaan gabungan di
Amerika pada tahun 2020," prediksi Mykolas.
Jumlah kekayaan juga menyusut di Eropa,
Amerika Latin dan Timur Tengah. Sedangkan di Amerika utara, jumlah kekayaan
naik 2,8 persen menjadi 8,88 triliun dollar AS dan Oceania yang bertambah 4,4
persen menjadi 475 miliar dollar AS.
Sumber: Kontan