Dalam biografi singkat yang dimuat Forbes.com, Low ternyata lahir di Singapura. Lantas ia pindah ke Indonesia pada tahun 1972 untuk mengadu nasib. Sewaktu masih tinggal di negara tetangga Indonesia itu, Low sempat bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya.
Itu berlangsung ketika dia berumur 20 tahunan. Masuk ke Indonesia, ia mencoba peruntungan di bidang kontraktor bangunan. Akan tetapi, ternyata bukan di bidang itu yang membawa dia menjadi salah satu yang terkaya di Indonesia.
Pertambangan batubara justru menjadi ladang usaha tempat ia menuai hasil yang luar biasa hingga kini. Ia pun membeli tambang pertamanya pada tahun 1997, tepat setelah lima tahun ia menjadi warga negara Indonesia.
Setelah gagal menjual pada tahun 2008, Low justru berhasil membawa perusahaan tambangnya, Bayan Resources, go public. Sejak itu, harga saham Bayan Resources telah melonjak tiga kali lipat.
Tahun lalu, Low mencoba merambah pertambangan di negara seberang Indonesia. Perusahaan menggelontorkan 270 juta dollar AS untuk mengakuisi mayoritas saham di sebuah perusahaan pertambangan Australia.
Sebagai bentuk investasi lainnya, ia juga memiliki saham Manhattan Resources and Singapore HealthPartners yang terdaftar di Singapura.
Singapore HealthPartners sendiri berencana akan membuka rumah sakit yang terintegrasi dengan pusat medis dan hotel di Singapura pada tahun 2013.
Perlu diketahui pula, Low adalah seorang penyayang binatang. Ia mempunyai sebuah kebun binatang di Kalimantan dengan salah satu aktivitasnya adalah merehabilitasi orangutan untuk kemudian dikembalikan ke alam bebas.